IDOLAKU
Assalamualaikum,Wr.Wb. Perkenalkan nama saya Sulthan Rafi Raihan dan saya
ingin menceritakan idola saya yaitu eyang Habibie.
Petama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita yang sebesar-besarnya
atas meninggalnya eyang Habibie semoga amal ibadah beliau diterima di sisinya,
dan saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas jasa beliau
dalam berjuang membangun Indonesia.
Ayah BJ Habibie adalah seorang ahli pertanian yang berasal dari keturunan
Bugis, Gorontalo, dan Ibunya yang merupakan keturunan etnis Jawa. Darah Bugis
dan Jawa yang mengalir dalam tubuhnya membuat BJ Habibie begitu memahami kedua
etnis ini dengan baik. Karena terus berinterkasi dengan/dan terlarut dalam dua
etnis terbesar di Indonesia, ia dengan mudah menerima hal-hal baru dalam
hidupnya.
Beliau merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara, namun hanya beliaulah yang
mampu mencapai puncak sebagai orang nomor satu di Indonesia. Ilmu yang BJ
Habibie miliki, khususnya di bidang teknik dan teknologi modern, mengantarkannya
pada puncak kejayaan, di mana beliau telah berperan besar dalam merancang
pesawat dan mendapat kehormatan sebagai warga negara Jerman.
Awal mula karier yang begitu luar biasa ini bermula ketika ia duduk di
bangku SMAK Dago.
Kecintaannya akan teknik mesin ia lanjutkan dengan belajar
teknik mesin di Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung pada tahun 1954.
Rupanya minatnya akan mesin tidak sampai di situ saja, beliau melanjutkan studi
penerbangan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman
Tahun 1954 – 1965.
Pada perguruan tinggi tersebutlah BJ Habibie menerima gelar
Diplom
Ingenieur pada tahun 1960 dan menyusul gelar
Doktor Ingenieur
pada tahun 1965, beserta predikat summa cum laude yang melekat. Kecerdasannya
akan teknologi pesawat terbang ini membuat pihak otoritas Jerman memberikannya
kehormatan berupa visa warga negara Jerman seumur hidup kepadanya.
Karier BJ Habibie Jerman – Indonesia
Paska kelulusan dari salah satu perguruan tinggi di bidang konstruksi mesin
pesawat ternama di Jerman, BJ Habibie membangun karier dengan bekerja pada
perusahaan penerbangan Messerschmitt-Bölkow-Blohm yang berpusat di Hamburg,
Jerman. Hingga akhirnya ia mencapai puncak karier pada perusahaan tersebut
sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi pertama yang berasal dari putra
Indonesia.
Tahun 1973, atas permintaan presiden Soeharto, ia kembali ke Indonesia dan
menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi dari tahun 1987 sampai
bulan Maret 1998. Selain itu, BJ Habibie juga diangkat sebagai ketua umum ICMI
(Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia). Wawasannya yang luas serta kecerdasan
yang beliau miliki diharapkan mampu membawa Indonesia menuju negara yang
sejahtera.
Dua bulan sebelum menapak jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia,
beliau sempat menjadi wakil presiden terhitung dari tanggal 14 Maret 1998
hingga 21 Mei 1998, di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Baru setelah itu,
BJ Habibie diangkat sebagai presiden menggantikan posisi Soeharto yang
mengundurkan diri karena gejolak internal yang menginginkan pergantian rezim
otoriter dan menginginkan kemundurannya.
Sebelum menjabat menjadi orang penting kenegaraan, setelah hampir 20 tahun
berada di Jerman, BJ Habibie datang ke Indonesia dan mengawali karier sebagai
Kepala Badan Pengusahaan Batam PADA TAHUN 1978 hingga 1998. Meski beliau tidak
memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis, namun kecerdasannya
serta cara berpikirnya membuatnya dipercaya mengemban tugas tersebut.
BIOGRAFI KEPRESIDENAN BJ HABIBIE
Biografi BJ Habibie semasa kepemimpinannya yang dirasa
cukup singkat ini ternyata sangat banyak memicu kontroversi karena kebijakan
dan politiknya yang dianggap terlalu terburu-buru dan terkesan tidak memikirkan
efek jangka panjang, terutama kebijakannya terkait melepaskan Timor Timur yang
sebelumnya merupakan wilayah kedaulatan Indonesia. Kebijakan tersebut membuat
militer kecewa.
Masa kepemimpinan BJ Habibie diwarnai dengan kondisi negara
yang sangat kacau yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya. Kerusuhan dan
disintegrasi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kekuasaan yang beliau
duduki saat itu membuatnya langsung bergerak membentuk kabinet kerja dan
menggalang kembali dukungan dari Dana Moneter Internasional untuk program
pemulihan ekonomi.
Beliau juga mengeluarkan kebijakan berupa pembebasan tahan
politik, membebaskan pers, mengurangi kontrol kebebasan berpendapat yang
sebelumnya diperketat pada masa pemerintahan Soeharto, serta memberikan akses
penuh pada kegiatan organisasi. Gejolak disintegrasi yang saat itu terjadi di
hampir seluruh wilayah Indonesia berhasil beliau redam dengan UU otonomi daerah
yang dicanangkannya.
UU Otonomi daerah ini berhasil mempersatukan Indonesia dan
mencegah adanya potensi Indonesia terpecah belah karena ketidak puasan tiap
daerah terkait pembangunan ekonomi yang sebelumnya hanya terpusat di pulau
Jawa. Beliau juga berhasil membawa Indonesia menduduki landasan kukuh berupa
adanya UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, dan perubahan UU Partai
Politik.
Sekian biografi singkat mengenai beliau, kurang lebihnya
mohon dimaafkan. Wassalamualaikum.Wr.Wb