Kamis, 26 September 2019

Edith Project

Aaron Stern adalah ayah Edith Stern. Survivor kamp konsentrasi. Sudah dirawat di rumah sakit 170 kali karena kanker. Perawatan kanker kemudian dibayar oleh Albert Einstein. Pada tahun 1952, pada saat itu Aaron Stern mengumumkan kelahiran seorang bayi perempuan yang diberi nama Edith. Di depan banyak reporter Aaron berkata, “Dia akan menjadi manusia jenius, dan saya akan menjadikannya manusia sempurna.” Saat Edith masih di dalam kandungan, Aaron selalu memperdengarkan Edith musik klasik dan membuat kartu flash untuk Edith dengan gambar, surat, dan binatang. Aaron juga selalu membacakan buku dan mengajak ngobrol selayaknya sedang mengobrol dengan temannya.

Edith lahir pada tahun 1952. Bisa berkomunikasi dengan kartu flash pada usia sebelas bulan dan bisa menggunakan kartu untuk mengatakan berapa umurnya. Pada usia satu tahun, ia mampu berbicara kalimat sederhana dan mengidentifikasi huruf pada kartu flash. Aaron Stern memotivasi sang anak dengan menggunakan poster, flash, kartu, dan sempoa yang berwarna-warni, membuat matematika menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Setiap saat adalah kesempatan belajar. Pada usia dua tahun, Edith tahu seluruh alfabet.

Ketika Edith berumur empat setengah tahun, Edith sudah membaca keseluruhan Encyclopedia Britannica. Pada saat itu, dia diuji kecerdasannya dan IQnya mencapai 196 dan 205. Di usia enam tahun, Edith membaca 6 buku dan Koran New York Times setiap harinya.

Pada usia 12 tahun Edith sudah berkuliah dan saat berusia 15 tahun dia sudah mengajar di Michigan State University. Pada usia 16 tahun ia diberi posisi Asisten Profesor Matematika Abstrak di Michigan State University.

Edith Stern saat ini memegang Ph.D dalam bidang matematika dan sejak tahun 1970an, dia bekerja di IBM sebagai konsultan komputer, dan akhirnya menjadi Vice President di Departemen Riset dan Pengembangan IBM ,Boca Raton, Florida.

Dari apa yang dijelaskan diatas, dapat saya simpulkan bahwa:
             1.  Kecerdasan seseorang dapat di buat
Ayah Edith telah berhasil mendidik anaknya walaupun dengan cara yang tidak seperti biasanya dalam mendidik anak. Namun dalam faktanya, cara tersebut berhasil membuat Edith menjadi wanita muda yang sangat cerdas

             2.  Semua manusia adalah jenius
Dari cerita di atas menjelaskan bahwa tidak ada satupun manusia yang bodoh di dunia. Semua tergantung dengan cara mendidik dan mengasah pikiran kita.

Semoga dengan cerita Edith Stern ini, kita semua menjadi termotivasi untuk menjadi Edith selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar